pembuluh_darah_negeri

Pembuluh Darah Negeri

Pernahkah teman-teman sadari betapa pentingnya sistem kardiovaskular, atau yang biasa kita sebut peredaran darah, pada manusia? Sistem peredaran darah memliki peran yang sangat vital dengan fungsi utamanya yaitu mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan. Fungsi tersebut lah yang membuat sel dan jaringan mendapatkan “makanan” dan melangsungkan regenerasi. Seperti yang kita ketahui, sel (dan jaringan) merupakan satuan unit terkecil makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun bagian-bagian tubuh. Dengan kata lain, sistem peredaran darah merupakan salah satu sistem yang menjaga kelangsungan hidup pada manusia.

Oksigen dan nutrisi diedarkan ke seluruh tubuh dengan mengendarai darah melalui jalan tol yang kita sebut dengan pembuluh darah. Oleh sebab itu, pembuluh darah harus mampu hadir dan menjangkau setiap nanometer dalam tubuh.

Tidakkah teman-teman bayangkan hal tersebut luar biasa?

Saya masih ingat hari itu, ketika pertama kali membaca pengumuman unit penempatan instansi selepas lulus dari kampus Ali Wardhana—Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) di akhir tahun 2019. Satu baris dengan nomor pokok mahasiswa (NPM), nama lengkap, dan program studi saya, di sana tertulis unit penempatan “Direktorat Jenderal Perbendaharaan”. Bersyukur sudah pasti. Tetapi jujur saja, meskipun Direktorat Jenderal Perbendaharaan—DJPb memang pilihan saya, saya tidak pernah mengenal DJPb secara mendalam. Sebatas pengetahuan saya saat itu, DJPb adalah instansi yang berfungsi menyalurkan ABPN ke instansi-instansi vertikal melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara—KPPN yang tersebar di seluruh negeri sehingga instansi-instansi vertikal dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.

Sebentar… Apakah teman-teman menemukan hal yang menarik dari premis yang saya sampaikan?

Ya, tepat sekali!

Ternyata, sedikit pengetahuan saya tentang DJPb itu membawa saya kembali ke memori ketika saya mempelajari anatomi tubuh manusia, terutama sistem kardiovaskular yang sempat saya tulis di dua paragraf awal tulisan ini. Saya selalu analogikan fungsi DJPb mengalirkan APBN ke seluruh instansi vertikal di seluruh Indonesia bagaikan fungsi sistem peredaran darah yang mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Saya juga menganalogikan bahwa KPPN yang tersebar di seluruh penjuru negeri adalah pembuluh darah yang harus hadir dan mampu mencapai seluruh sel dan jaringan. Belanja negara, di antaranya belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, serta DAK Fisik dan Dana Desa disalurkan oleh DJPb melalui KPPN sehingga peran negara hadir di seluruh penjuru negeri, tidak hanya di pusat pemerintahan. Hal itulah yang menjadikan DJPb juga memiliki peran sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa BUN).

Teman-teman pasti sudah menyadari bahwa apabila terdapat permasalahan pada sistem peredaran darah pada manusia, fungsi-fungsi lain dan keseimbangan dalam tubuh akan terganggu. Begitu pula yang terjadi apabila penyaluran APBN mengalami gangguan atau hambatan. Tugas dan fungsi pemerintahan akan terkendala.

Oleh sebab itu, instansi yang memliki logo yang artistik ini punya fungsi penting yang tidak banyak orang tuturkan. Bagi saya, DJPb punya fungsi mulia, yaitu menjaga kelangsungan negara bagai sistem peredaran darah dalam tubuh manusia. Sebuah desain instansi yang sangat menarik bagi saya yang sempat menempuh pendidikan berbasis ilmu kedokteran.

Dalam bahasa yang lebih umum, tugas dan fungsi DJPb yang saya tekankan adalah berhubungan dengan pelaksanaan anggaran. Anggaran belanja, salah satu unsur dalam APBN, tidak akan terlaksana tanpa adanya fungsi pelaksanaan anggaran. Fungsi pelaksanaan anggaran ini mendukung APBN dalam mencapai tujuannya, di antaranya adalah meningkatkan pertumbuhan perekonomian negara, meningkatkan produksi dan kesempatan kerja agar kesejahteraan rakyat terpenuhi, membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dalam mengatasi inflasi, dan masih banyak lagi.

Kembali ke hari di mana saya menyadari bahwa saya akan bertugas di instansi ini. Tugas mulia untuk negara sedang menanti saya dan sahabat-sahabat saya seluruh Insan Perbendaharaan—sebutan bagi punggawa Direktorat Jenderal Perbendahraan. Saya serukan dalam hati, “Saya Siap!”.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan memang bukan instansi yang tersohor di kalangan publik, semua orang sadar akan hal itu. Namun, tanpa publik sadari, keberadaannya sangat penting bagi negeri. Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah pembuluh darah bagi negeri yang kita cintai.

 

Salam Perbendaharaan!



There are no comments

Add yours