Mantra Puisi yang Hendak Diceraikan
Adalah tubuhmu
Sempurnanya tempat rebah guratan luka yang berkecamuk di kepala
Adalah tajukmu
Seiras kancing baju perawan yang mengundang ribuan tanya, “Ada apa di dalamnya?”
Adalah rimamu
Asmaradana seorang pemuda yang terangkai kata demi kata
Dosanya menjelma ratapan janda belia dengan rengekan tangis lain terdekap di dada
Sampai di persimpangan pergulatan sengit
Mencintai seraya menceraikan
Aku terlempar jauh ke dalam berlumuran pasrah
Ikhlasku lerai paripurna
Saat seluruh skenario yang ku mainkan berjumpa dengan epilog sang gagal
Peranku sebatas mencintaimu
Adalah sajak-sajakmu
Lentera magis yang tak pernah salah mengucap mantra
Menghidupkan yang mati
Memulangkan yang pergi
Dengan hati yang penuh aku kembali
Merayakan seluruh aku
Merayakan puisi