Pertiwi Takkan Mati Walau Pandemi
oleh: Nurida (Setditjen)
Dulu, yang ku tau, hari itu ada tujuh
akhir pekan terasa nyaman
Sedang awal pekan, rentan menekan
Sampai akhirnya kudapati
Senin sama dengan Sabtu
Menunggu Rabu berganti Minggu pun tak lagi pajuh
Ah, sekarang aku mengerti maknanya
Di dunia ini, hanya ada tiga hari
Hari kemarin, kini, dan esok
Konon katanya, tapi kini itu tampak nyata
Bangsaku, sedang tidak baik-baik saja
Dunia, sedang tidak baik-baik saja
Berita pandemi tersiar diberbagai belahan bumi
Ribuan kematian
Karyawan dirumahkan
Meningkatnya pengangguran
Rakyat kelaparan
Maraknya kejahatan, demi mengisi tembikar
Perusahaan pun banyak gulung tikar
Tidak kah kita rindu,
Bagaimana dulu kita bisa menghirup oksigen dengan bebasnya?
Bersua semaunya
bertatap muka
berjabat
berdiskusi
berbagi pemikiran, satu sama lain?
Perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah ibadahpun kini sunyi sepi
Riuh jalananpun tak terlihat lagi
Mohon pulihlah, kembalilah seperti sedia kala
Saat rumah menjadi tempat teraman
Saat teknologi menjadi media kerja yang harus dirasa nyaman
Saat membatasi temu menjadi keputusan paling jitu
Tanpa lalai lalu mengabaikan kualitas mutu
Pelayanan pada negara tetaplah nomor satu
Roda ekonomi melesu
Dimana-mana terdengar rakyat mengeluh
Insan perbendaharaan giatkan segala peluh
Maknai belanja negara secara penuh
Menjaga keuangan hingga semua sembuh
Takkan kami biarkan negara ini mati lalu jatuh, rubuh
Pandemi segera berlalu
Karena kami siap kembali berlari, utuh, kukuh, tumbuh
There are no comments
Add yours